Sedikitnya 56 rumah warga di Dusun Ganggang Malang, Desa Sumengko,
Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, rusak diterjang angin
puting beliung, Sabtu (21/1/2012) petang tadi. Salah satu rumah
warga roboh.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Nganjuk Gunawan menyebutkan, angin menerjang dengan sangat
cepat dan hanya dalam waktu singkat merusak rumah warga.
"Genteng rumah warga banyak yang rusak dan berjatuhan akibat terjangan angin puting beliung itu," katanya. Selain
rumah warga yang rusak baik berat maupun ringan, angin puting beliung
itu juga merusak tempat parkir di sebuah masjid di daerah tersebut, tiga
atap ruang kelas di SDN Sumengko IV, serta sebuah gudang beras yang
juga rusak parah. Bahkan, sejumlah pohon di daerah tersebut roboh
akibat akibat kencangnya terjangan angin.
Saat kejadian, warga
juga tidak dapat berbuat banyak, selain berusaha untuk menyelamatkan
diri dan reruntuhan bangunan rumah maupun atap di daerah tersebut.
Gunawan mengatakan, pemerintah telah melakukan pendataan dari kejadian
bencana alam tersebut. Selain mendata rumah dan bangunan lain yang
rusak, pemerintah saat ini juga berupaya untuk memberikan bantuan kepada
warga.
"Kami tetap berupaya membantu untuk mengevakuasi
barang-barang di rumah itu, serta membantu mengirimkan bahan pokok,"
kata Gunawan.
Selain di Kecamatan Sukomoro, musibah angin puting
beliung di Kabupaten Nganjuk juga terjadi di Desa/Kecamatan Patianrowo,
Kabupaten Nganjuk. Kejadian itu juga tidak lama dari musibah yang
menimpa di Kecamatan Sukomoro, hanya berselang sekitar 15 menit, yaitu
pukul 15.00 WIB. Dalam musibah ini, ada sekitar 12 rumah yang
rusak ringan. Selain itu, atap dari bangunan itu juga banyak yang
menyilap akibat musibah tersebut.
"Sampai saat ini belum ada
laporan korban jiwa, yang ada kerugian materi. Namun, untuk kepastian
kerugian, kami masih lakukan pendataan," ucap Gunawan.
Sumadi,
salah seorang warga yang rumahnya rusak mengaku masih trauma dengan
kejadian yang menimpanya ini. Ia mengaku masih bisa bernafas lega karena
seluruh keluarganya selamat. Ia berharap, pemerintah mau membantunya
untuk memperbaiki rumah.
"Rumah saya roboh, tapi, keluarga selamat
semua. Kami berharap, pemerintah mau membantu kami untuk memperbaiki
rumah," kata Sumadi.