Pelatih Persenga Nganjuk Alfiat angkat bicara soal kericuhan yang terjadi saat laga timnya meladeni Persedikab Nganjuk pada Kompetisi Divisi I PSSI 2011/2012 di Stadion Canda Bhirawa, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Rabu (29/02/2012) sore kemarin. Mantan pemain Bledug Kelud, julukan Persedikab itu menyatakan, tim besutannya naik pitam karena faktor wasit yang tidak sportif.
"Pada babak pertama anak-anak bermain dengan baik. Baru setelah wasit memberikan penalti kepada Persedikab permainan mereka menjadi jelek. Keputusan wasit sangat merugikan karena pelanggaran itu tidak terjadi kota 16,” ungkap Alfiat kepada beritajatim.com, Kamis (01/03/2012)
Masih kata Alfiat, wasit Febi Kurniawan kerap membuat keputusan yang merugikan timnya. Sehingga dia tidak menyalahkan para pemainnya yang kemudian emosi dan berbuat anarkis. Apabila wasit bisa menjunjung fair play, ia yakin anak asuhnya bisa memenangkankan pertandingan.
"Semua bisa melihat. Pada babak pertama anak-anak bisa memperlihatkan permainan terbaiknya. Bahkan, satu peluang emas kami nyaris menjadi gol. Tetapi karena faktor lapangan yang tidak rata, akhirnya bola bisa dikuasai penjaga gawang Persedikab,” terangnya.
Sementara disisi lain, manajer Persedikab Sony Sandra sangat menyayangkan terjadinya keributan tersebut. Seharusnya, para pemain dan official tim Persenga bisa menahan diri. Apalagi, kata bos PT. Triple S Kediri itu, posisi Laskar Singo Barong sudah aman. Persenga sudah pasti lolos babak 16 besar. "Sungguh sangat disayangkan sekali. Wasit sudah memberikan keputusan terbaiknya. Jika memang keberatan, sudah ada jalur tersendiri untuk menyelesaikannya. Apalagi, mereka (Persenga) sudah pasti lolos. Saya berharap insiden tersebut tidak terus-terusan terjadi dan menjadi budaya di dunia sepakbola Indonesia,” ungkap Sony Sandra.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tuan rumah Persedikab berhasil membungkam tamunya Persenga dengan skor telak 2-0. Gol tuan rumah tercipta melalui eksekusi penalty Arry Vinalof menit ke-70 dan tandukan keras Anjik Wijanarko menit 75.
Akan tetapi, laga berlangsung ricuh. Pemain dari kedua kesebelasan terlibat aksi jotos. Tidak hanya itu wasit juga menjadi sasaran amuk pemain. Sementara pendukung kedua tim juga perang batu yang mengakibatkan beberapa penonton terluka.
0 komentar:
Posting Komentar