Sekitar 200 murid Sekolah Dasar Negeri Tanjungkalang II, Kecamatan
Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, sejak satu bulan terakhir menjalani proses
belajar mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Attaqwa, yang terletak di
Madrasah Diniyah Miftakhul Ulum, Dusun Pojok, yang hanya dipakai oleh para
santri sore hari.
Pihak sekolahan sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora)
untuk mendapatkan bantuan namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut. Oleh
karena itu, kepala sekolah SD setempat mengungsi ke TPA Attaqwa, Madrasah
Diniyah Miftakhul Ulum Dusun Pojok sejak sebulan ini.
“Para murid terpaksa belajar di MIN Pojok (sebutan Madin Miftakhul Ulum,
Red.). Hal ini kami lakukan karena kami khawatir kalau sewaktu-waktu turun
hujan, atap roboh dan menimpa para murid,” ujar Tono, guru kelas II, dihubungi
di sekolah, Jumat (10/2).
Tono mengatakan, pemindahan tempat dilakukan, karena guru dan murid
merasa
tidak nyaman belajar. Mereka khawatir bangunan sekolah ambruk, maka untuk
sementara kegiatan belajar-mengajar dialihkan ke tempat yang lebih aman.
Tono menyebutkan, jumlah murid yang menimba ilmu di sekolah milik Pemkab Nganjuk yang berada di perbatasan wilayah Kediri tersebut mencapai 200 siswa.
tidak nyaman belajar. Mereka khawatir bangunan sekolah ambruk, maka untuk
sementara kegiatan belajar-mengajar dialihkan ke tempat yang lebih aman.
Tono menyebutkan, jumlah murid yang menimba ilmu di sekolah milik Pemkab Nganjuk yang berada di perbatasan wilayah Kediri tersebut mencapai 200 siswa.
“ Kalau kerusakanya sih sudah sejak satu tahun lalu, hanya saja kami
pindahkan proses belajar ke Min Pojok baru satu bulan lalu,” jelas guru muda
tersebut.
Bangunan sekolah yang nyaris ambruk, pada bagian teras dan dalam lokal
kelas terpaksa diberi penopang berupa bambu peyangga, agar atap tidak
roboh, disejumlah titik terlihat plafon sudah berjatuhan, kayu penyangga atap
(blandar-red) banyak yang lapuk Demikian pula dengan kusen jendela dan pintu
sekolah itu juga sudah dimakan rayap.
Tidak hanya itu, sebagian dinding sudah terkelupas, meski bagian depan
terlihat keramik mengkilap menempel di separuh dinding. Sungguh ironis memang,
disaat pemerintah menggelontor anggaran yang tidak sedikit untuk pendidikan
sebagai tuntutan peningkatan mutu pendidikan, di Bumi Bayu Anjuk Ladang ini
masih banyak sekolah yang kondisinya memprihatinkan dan tidak layak pakai.
Para siswa dan guru pengajar berharap kepada Pemkab Nganjuk dalam hal ini
tentunya Dikpora sebagai satuan kerja pemerintahan daerah (SKPD) pengendali
segera melakukan perbaikan agar proses belajar di SDN Tanjungkalang II segera
berjalan normal “ Mintanya, ya segera diperbaiki agar kami belajarnya tenang,”
pinta Wawan salah satu siswa SDN Tanjungkalang II kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Wakil Ketua I, DPRD Nganjuk Basuki SH,MH, mengatakan dirinya
sangat prihatin dengan kondisi sekolah tersebut, untuk itu, dewan akan segera
melakukan panggilan kepada pihak dinas pendidikan dan olah raga untuk meminta
klarifikasi terkait kondisi di SDN Tanjungkalang Ngronggot
“Pihak Dinas Pendidikan harus menjelaskan mengenai kondisi sekolahan itu,
kalau kerusakanya sudah satu satu tahun dan sudah mengajukan perbaikan, kenapa
masih ditunda, ini ada apa” kata politisi Partai Demokrat tersebut