Budaya Nyadran warga Prambon Nganjuk

 

 Beragam acara dilakukan masyarakat desa Sono Ageng ini untuk menghormati dan melestarikan budaya luhur atau dengan kata-kata lain nguri-nguri budaya Jawi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Seno Ageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk; Kamis (7/7). Masyarakat Sono Ageng melakukan serangkaian ritual atau sedekah bumi atau yang lebih dikenal masyarakat lain dengan nama Nyadrannan sebagai wujud kepedulian kegiatan yang digelar oleh masyarakat Sono Ageng ini juga dihadiri oleh Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman ditengah-tengah kesibukannya sebagai orang kepala daerah menyempatkan diri untuk menghadiri acara sedekah desa yang diadakan oleh masyarakat Sono Ageng, ini adalah menunjukkan salah satu bentuk kepedulian pemerintah Kabupaten Nganjuk, untuk selalu nguri-nguri budaya Jawi. Yang mana saat ini nyaris terlupakan seiring dengan kemajuan teknologi, " ujar kabaq humas Pemkab Nganjuk Drs. Ambdul Wachid.,MM. yang telah ikut dalam rombongan bupati. 

 

 

Sedangkan ritual nyandrannan di desa Sono Ageng ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar satu tahun sekali pasca panen raya padi atau diambil hari Kamis Legi malam Jum'at Paing. Ritual itu juga dilakukan meminta selamat dan kemakmuran. Acaratersebut juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena telah diberi panen yang melimpah, dan puluhan dayang-dayang beriringan mengantar sesaji berupa hasil bumi ke makam mbah Sahid. Tokoh yang konon menurut cerita adalah orang pertama yang babat desa, sehingga sampai sekarang dikenal dengan anama Sono Ageng, setelah sesepuh desa membacakan doa dengan disertai bakar kemenyan didepan makam. Ratusan warga yang hadir dipemakaman desa tersebut, berebut sesaji berupa hasil bumi. 

Ratusan menyakini, makanan maupun barang-barang yang sudah dikarak oleh dayang-dayang mulai dari balai desa sampai ke punden memiliki manfaat tersendiri, kata mbah Seman juru kunci ini salah satu juru kunci makam yang coba ditemui wartawan suara media nasional. Begitu pula masyarakat Sono Ageng selesai melakukan ritual, juga menggelar acara-acara hiburan pada malam harinya. Tak lupa pula karang taruna juga ikut menyemarakkan nyadrannan serta menggelar seni jaranan Sri Joyo & Sono Wijoyo